Breaking News

Wednesday, June 13, 2012

Karaci

Permainan ini biasanya dilakukan pada waktu malam hari oleh dua orang pria dewasa yang memakai pakaian pembungkus khusus agar tidak sakit jika terkena pukulan, masing-masing memegang tongkat pemukul (“Semambu”) dan sebuah perisai (=”Empar”) berbentuk bulat lonjong. Yang terbuat dari kulit kambing atau kerbau. Masing-masing pria jagoan mewakili kelompok yang diawali dengan gerak tari (“ngumang”) serta berpantun (“Balawas”), mencari tandingan atau musuhnya. Setelah menjumpai lawan yang seimbang, maka mereka mulai pertarungan dengan saling mencari kesempatan untuk dapat memukul lawannya, atau berpukul-pukulan, diantara mereka terdapar 2 orang wasit pemisah yang masing-masing memegang tongkat pemisah (“pagala”) yang panjangnya sekitar 3-4 meter. Selama permainan ini berlangsung tetap diiringi oleh gendang atau beduk dan gong. Permainan dilakukan  dalam 2 babak, yang mula-mula dengan “Oker Owe”, saat ujung tongkat pemukul bersentuhan lebih dahulu. Babak kedua mencari kesempatan untuk memukul lawan dengan mengalahkannya, kemudian menari-nari (“ngumang”) di depan obor Bambu (=”bekas”) untuk memperagakan tubuhnya apakah ada bekas pukulan (“bilar”) atau tidak. Biasanya masing-masing jagoan dari masing-masing kelompok memiliki seorang “Sandro” (Dukun). Karaci ini menunjukkan sifat Keberanian, Kejantanan, dan kekebalannya. Permainan ini pada masa kerajaan dilaksanakan di alun-alun istana. Namun sekarang ini diadakan dilapangan terbuka. Namun itupun hanya kadang-kadang saja. 

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda ,Semoga anda Menikmati apa yang kami tampilka dan kami bagikan :D

Designed By Bloggertemplatem.Com